Senin, 10 April 2017

krisis kepercayaan diri



Thursday, 6 April 2017

Masih ingat kan sama tulisan kemaren (gadis yang berperang dengan dirinya)??... atau belum baca? Kalo belum silahkan baca ya.. hihi ^v^ kali ini tokoh nya masih sama mengenai gadis itu. 

Krisis kepercayaan diri

Aku mengenalnya dengan sangat. Saat dirinya masih duduk di bangku smp dan sma, ia cukup percaya diri. Ia sering tampil dalam acara acara sekolah. Ia juga termasuk cukup aktif di setiap kegiatan. Ia tak akan pernah menolak sesuatu yang dirasa ia mampu lakukan. Tapi perlu diketahui, kepercayaan dirinya hanya muncul saat tampil di antara perempuan. ia juga cukup percaya diri tampil dihadapan orang banyak, dimana ada laki laki dan perempuan. tentu dengan syarat, kostum yang ia kenakan tidak mencolok agar ia tidak mudah di kenali.

Namun, sejak masuk bangku kuliah, kepercayaan dirinya mulai memudar. Seseorang yang dulu aku kenal aktif sekarang menjadi pasif. Dia tidak percaya dengan dirinya sendiri, bahkan saat ia berada dilingkungan yang semuanya perempuan. apa lagi jika ada laki-laki, tenggelam saja sudah ia. Dulu ia tidak cukup peduli dengan orang orang disekitarnya. Ia percaya pada dirinya. Ia menikmati dirinya yang sebenarnya.

Kenapa semua itu harus berubah? Mungkin kah karena ia merasa iri dengan orang orang disekitarnya? Ia menganggap dirinya tak memiliki bakat yang bisa ditonjolkan, tidak seprti orang lain. Ketidak percayaan nya itu muncul sejak ia mulai lebih memperhatikan orang orang disekitarnya. Ia malu. Ia minder. Ia tak percaya pada keahliannya. Ia merasa tak cukup baik untuk melawan. Ia hanya seorang pemula. Begitu yang ia pernah katakan padaku. Dan begitu juga yang aku lihat darinya.

Kekhawatiran dan ketakutan. Ia dikalahkan oleh keduanya. Ia takut untuk melawan. ia benci dirinya. Dulu ia sangat aktif bahkan berani untuk bertanya. Tapi sejak itu bahkan sampai sekarang, ia tidak memiliki sifat itu. ia lebih aktif pada dirinya disaat sendiri. ya, gadis yang ku kenal baik ini lebih suka dirinya yang sendiri tapi ia akui ia juga membenci kesendiriannya itu.

Ada kalanya kita ingin memiliki waktu sendiri saat berkumpul, da nada kalanya kita ingin berkumpul saat sendiri. rasa ingin sendirinya itu membawanya terhadap beban pikiran dan batin. Waktunya ia habiskan untuk berpikir. Berfilosofi ria. Berimajinasi ria. Sampai akhirnya ia temukan dirinya dalam keadaan ‘stress’ dengan kenikmatan hidup yang ia dapatkan.

Kepercayaan dirinya. Ia bilang ia ingin mendapatkannya kembali. Ia ingin mengulang waktu. Andai saja ia lebih berani saat itu. andai saja ia mengerahkan semua kemampuanya dengan menghilang kan rasa takut. Begitulah katnya saat ia menangis dihadapan ku tempo hari.

Ia ingin percaya pada dirinya dengan sepenuhnya. Ia ingin menjadi manusia yang mencintai dirinya apa adanya. Ia sudah lelah menangisi kebenciannya. Menangisi penyesalannya. Menangisi segala sesuatunya. Ia ingin menunjukan pada dunianya, pada semua yang ia lihat, pada semua yng ada dihadapanya, ‘inilah aku dengan segala yang kupunya, inilah aku apa adanya’ begitu ia menulis pada salah satu status nya di akun sosialnya.

To be continued..

~ so how? Apakah kalian menikmati tulisan ku?~
Ku harap iya..
Sekali lagi aku sebagai penulis sangat berterima kasih sudah meluangkan waktu yang berharga kalian membaca tulisan ini..
Setiap tulisan tentu memiliki tujuannya, untuk tulisan ini aku cuman berharap support dari kalian para pembaca.. ga lebih kok.. respon kalian sangat penting bukan cuman buat penulis saja, kalian juga bisa menambah kebaikan dengan mensupport gadis yang ku ceritakan itu..ia benar benar butuh dukungan berupa semangat…
Jadi silahkan jika berkenan tinggalkan komentar yang positif dan bersifat membangun..
Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa dengan tulisan lainnya..

Salam dari Author, 

Shally

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Ditemui Saat Sendiri

Selamat malam untuk para insan yang masih menyimpan luka dan sesekali meratapi penyeselan hidup. Mari memeluk lagi sedihnya, mengolesiya den...