Thursday,
6 April 2017
Masih
ingat kan sama tulisan kemaren (gadis yang berperang dengan dirinya)??... atau
belum baca? Kalo belum silahkan baca ya.. hihi ^v^ kali ini tokoh nya masih
sama mengenai gadis itu.
Krisis
kepercayaan diri
Aku
mengenalnya dengan sangat. Saat dirinya masih duduk di bangku smp dan sma, ia
cukup percaya diri. Ia sering tampil dalam acara acara sekolah. Ia juga
termasuk cukup aktif di setiap kegiatan. Ia tak akan pernah menolak sesuatu
yang dirasa ia mampu lakukan. Tapi perlu diketahui, kepercayaan dirinya hanya
muncul saat tampil di antara perempuan. ia juga cukup percaya diri tampil
dihadapan orang banyak, dimana ada laki laki dan perempuan. tentu dengan
syarat, kostum yang ia kenakan tidak mencolok agar ia tidak mudah di kenali.
Namun,
sejak masuk bangku kuliah, kepercayaan dirinya mulai memudar. Seseorang yang
dulu aku kenal aktif sekarang menjadi pasif. Dia tidak percaya dengan dirinya
sendiri, bahkan saat ia berada dilingkungan yang semuanya perempuan. apa lagi
jika ada laki-laki, tenggelam saja sudah ia. Dulu ia tidak cukup peduli dengan
orang orang disekitarnya. Ia percaya pada dirinya. Ia menikmati dirinya yang
sebenarnya.
Kenapa
semua itu harus berubah? Mungkin kah karena ia merasa iri dengan orang orang
disekitarnya? Ia menganggap dirinya tak memiliki bakat yang bisa ditonjolkan,
tidak seprti orang lain. Ketidak percayaan nya itu muncul sejak ia mulai lebih
memperhatikan orang orang disekitarnya. Ia malu. Ia minder. Ia tak percaya pada
keahliannya. Ia merasa tak cukup baik untuk melawan. Ia hanya seorang pemula.
Begitu yang ia pernah katakan padaku. Dan begitu juga yang aku lihat darinya.
Kekhawatiran
dan ketakutan. Ia dikalahkan oleh keduanya. Ia takut untuk melawan. ia benci
dirinya. Dulu ia sangat aktif bahkan berani untuk bertanya. Tapi sejak itu
bahkan sampai sekarang, ia tidak memiliki sifat itu. ia lebih aktif pada
dirinya disaat sendiri. ya, gadis yang ku kenal baik ini lebih suka dirinya
yang sendiri tapi ia akui ia juga membenci kesendiriannya itu.
Ada
kalanya kita ingin memiliki waktu sendiri saat berkumpul, da nada kalanya kita
ingin berkumpul saat sendiri. rasa ingin sendirinya itu membawanya terhadap
beban pikiran dan batin. Waktunya ia habiskan untuk berpikir. Berfilosofi ria.
Berimajinasi ria. Sampai akhirnya ia temukan dirinya dalam keadaan ‘stress’
dengan kenikmatan hidup yang ia dapatkan.
Kepercayaan
dirinya. Ia bilang ia ingin mendapatkannya kembali. Ia ingin mengulang waktu.
Andai saja ia lebih berani saat itu. andai saja ia mengerahkan semua
kemampuanya dengan menghilang kan rasa takut. Begitulah katnya saat ia menangis
dihadapan ku tempo hari.
Ia
ingin percaya pada dirinya dengan sepenuhnya. Ia ingin menjadi manusia yang
mencintai dirinya apa adanya. Ia sudah lelah menangisi kebenciannya. Menangisi
penyesalannya. Menangisi segala sesuatunya. Ia ingin menunjukan pada dunianya,
pada semua yang ia lihat, pada semua yng ada dihadapanya, ‘inilah aku dengan
segala yang kupunya, inilah aku apa adanya’ begitu ia menulis pada salah satu
status nya di akun sosialnya.
To
be continued..
~ so
how? Apakah kalian menikmati tulisan ku?~
Ku
harap iya..
Sekali
lagi aku sebagai penulis sangat berterima kasih sudah meluangkan waktu yang
berharga kalian membaca tulisan ini..
Setiap
tulisan tentu memiliki tujuannya, untuk tulisan ini aku cuman berharap support
dari kalian para pembaca.. ga lebih kok.. respon kalian sangat penting bukan
cuman buat penulis saja, kalian juga bisa menambah kebaikan dengan mensupport
gadis yang ku ceritakan itu..ia benar benar butuh dukungan berupa semangat…
Jadi
silahkan jika berkenan tinggalkan komentar yang positif dan bersifat
membangun..
Sekali
lagi terima kasih dan sampai jumpa dengan tulisan lainnya..
Salam
dari Author,
Shally
Tidak ada komentar:
Posting Komentar