Selasa, 09 Juni 2020

Pada Akhirnya... Aku membenci

Pada akhirya aku kalah oleh kesendirian

Pada akhirnya tangisan yang menjadi bukti menderita nya aku hidup dalam ksesndirian

Pada akhirnya settiap isakan dan tetes demi tetes air mata yang menmani ku dalam gelapnya kesendirian

Pada akhirnya aku runtuh hanya karna sebuah lagu yang tak aku mengerti apa artinya dalam kesendirian

Pada akhirnya aku lemah tak berdaya bila menghitung waktu aku berada dalam kesendrian

Pada akhirnya aku sakit dalam kesendirian

Pada akhirnya aku gila karena kesendirian

Pada akhirnya aku mengutuk dirku yang terdiaam dalam kesendirian

Pada akhirnya aku membenci diriku yang tak bisa menhapus ksendirian

Pada akhirnya aku hanyalah seorang wanita yang menolak sedih dalam kesendrian

Aku memunafikan diriku sendiri

Itu faktanya

 

Aku membenci dirku yang memaksa diri menulis cerita cinta

Aku membenci diriku yang penuh dengan gejolak pemikiran tak berguna

Aku membenci diriku yang tak mencintai diri sendri

Aku membenci driku yang berharp menjadi yang lain

Aku membenci diriku yang penuh dengan drama

Aku membenci diriku saat terdiam penuh khayalan sial

Aku membenci diriku yang tak bisa menahan nafsu

Aku membenci diriku yang mencoba kuat

Aku membenci diriku yang terlalu malu

Aku membenci diriku yang penakut

Aku membenci diriku yang diluar control

Aku membenci diriku yang tak mengindahkan kehadiran orang lain

Aku membenci diriku yang terdiam dibalik karya orang lain

Aku membenci diriku yang tak berbicara dengan benar

Aku membenci diriku yang menangis hanya karna sendiri

Aku membenci diriku yang berpikir pendek

Aku membenci diriku yang menyalhkan orang lain

Aku membenci diriku yang munafik

Aku membenci diriku yang omong kosong

Aku membenci diriku yang tumbuh dengan ketakutan

Aku membenci diriku yang tak tahan dengan beradaptasi

Aku membenci driku yang terlalu takut memulai

Aku membenci diriku yang menjaga jarak jauh sekali dengan lelaki

Aku membenci diriku yang terlalu berpaku pada aturan

Aku membenci driku tepat saat aku beranjak ke angka 20 tahun

Dan Aku membernci diriku yang membenci diriku

Salahku??

Okay.. saat itu aku benar benar ingin pergi sejauh mungkin dan perasaan itu sudah hampir 1 tahun lebih terus menghantui. Pada dasarnya aku hanya terlalu lelah dengan hidup ku yang lupa dari kata bersyukur.

Otak ku teralu aktif dan sering kali menyakiti diri ku. Bejibun pikiran pikiran terus bersarang seolah memaksa aku untuk tidak puas dengan apa yang ku capai. Sampai aku terus tenggelam dan melupkan aku harus terus bertahan, aku harus tetap hidup. Aku terpaku lagi dan teremenung lagi. Kenapa semua ini terjadi? apa yang ingin aku capai?  Kenapa?? Dan terus kenapa? Sampai aku harus menutup mataku lagi, mengabaikan semua orang yang pada dasarnya sudah peduli padaku hanya saja aku yang terlalu egois dan serakah seolah hanya ingin dimengerti dan diperhatikan tanpa berpikir bahwa apa aku sudah mengerti mereka? apa aku sudah memperhatikan mereka? ya, kamu memang benar benar egois karna itu kamu manusia,, tapi kamu malah menganggap semua orang di sekitar mu egois lalu jika mereka yang kau anggap manusia egois, siapa aku?? Sampai aku tidak merasa dan lupa diri dari keegoisan sendiri.

Ini sudah kesekian kalinya seperti ini. sampai orang orang di sekitarku lelah terhadapku dan mengabaikan ku seakan semua nya sudah terbiasa. Dan aku sendiri disini selalu menyalahkah mereka, bahwa mereka tidak akan pernah mengerti apa yang ku rasakan, mereka tidak akan paham atas apa yang selalu aku pikirkan dan akhirnya mereka sendiri melupakan aku. Itu bodoh memang. Suaraku kini tak terdengar dan aku memilih untuk diam. Diam dan sendiri.

Sebenarnya semua terjadi karna salahku sendiri yang menutup diri, susah percaya dan rumit. Ya, SEMUANYA SALAHKU. Aku hanya manusia. aku terlalu banyak berpikir dan berperasa. Salahkah untuk menjadi diri sendiri? nyatanya susah untuk menyesuaikan keinginan dari banyak orang di sekitarmu. Aku terlalu sibuk menjadi diri lain untuk bisa mendapatkan tempat di tengah keramaian sampai aku lupa aku punya diriku yang lain, diriku yang terkubur paksa dan akhirnya memberontak.

Aku tidak bisa memilih akan menjadi apa saat aku lahir nanti. Jika memang bisa memilih, aku ingin cantik, humoris, aktif dan kuat serta berani dan percaya diri. Tidak, kita tidak bisa memilih tapi kita bisa merubahnya. Walau sulit tapi yakin lah untuk berubah menjadi yang lebih baik.

Aku hanya kesepian, dan merasa lelah. Aku hanya merasa lupa diri dan memaksakan diri atas apa yang bukan suka mu. Sebenarnya apa jalan mu?? Jangan terus menyalahkan diri dan merasa terpuruk, semakin aku menyalahkan diri aku malah akan semakin tenggelam dan hilang. Hidup yang kau jalani sekarang akan terasa berat. aku juga tidak bisa memaksa orang lain untuk mendukung mu selalu, buatlah mudah semangati diri mu sendiri dengan segala hal positif biar gelap tak lagi datang kepadaku. Teruslah bersyukur.

Tidak apa menyalahi diri sendiri, tapi bertanggung jawablah dari kesalahan itu.

Aku tidak sepengecut itu. Aku hanya kesepian dan ingin diperhatikan, tapi itu semua salah. Belajarlah untuk tidak peduli dengan hal yang tidak penting.

Dan temukan jalanmu bukan terus menyalahi diri.

 

June, 09th 2020

Shally

 

Yang Ditemui Saat Sendiri

Selamat malam untuk para insan yang masih menyimpan luka dan sesekali meratapi penyeselan hidup. Mari memeluk lagi sedihnya, mengolesiya den...