Mimpi ya.
Apa sih sebenarnya mimpi itu? Semua orang berkata mulai lah dari mimpi. Ya terus
saja bermimpi dan hidup berharap pada mimpi itu. Nyatanya mimpi bisa menjadi
buruk atau bahkan lebih baik dari yang kita duga.
Semuanya
berawal dari mimpi. Memang, itu benar adanya. Mimpi bagai angan, harapan,
keinginan atau target yang ingin kita capai dan wujudkan. Tapi mimpi kadang
kali malah menjauh dari apa yang kita ekpektasikan. Hidup enak beregelimang harta
tanpa perlu khawatir besok makan dengan apa siapa yang tak ingin. Semua tentu
memimpikan yang terbaik untuk hidupnya sendiri.
Semuanya
tidak gampang. Yang kita impikan mungkin terlihat baik dan sejahtera bagi
kehidupan kita kelak. Tapi kenyataan lebih pahit dari itu. Kita terus berusaha.
Membangun diri. Memperkuat diri agar bisa lari sekencang mungkin menuju garis
akhir yang di nanti. Mimpi indah yang menunggu namun sebuah batu menghalangi
kita hingga terjatuhlah kita dan terluka. Lalu, sederhana nya kita hanya perlu
bangkit dan berlari lagi meghirauan rasa sakit. Bagi sebagian orang itu mungkin
mudah di lakukan tapi bagaimana dengan sebagian lainnya? Yang tak mampu lagi
berdiri, tak mampu lagi berlari kencang. Yang sudah pupus semangat nya. Yang
layu keteguhan nya. Itu justru hal tersulit baginya. 100 meter 200 meter tidak
untuk sampai ke garis finish dan bertemu dengan mimpi ia harus menempuh jarak
lebih jauh lagi berkilometer bahkan ada yang tak terhitung panjang nya.
Bagaimana
dengan mereka yang kehilangan kepercayaan dirinya lagi? Yang harus merelakan
mimpi yang di rasa sejahtera untuk nya? Menerima kenytaan dan beralih pada
mimpi yang lain. Mimpi tidak hanya satu atau dua. Bercermin dan lihat pada
dirimu. Yang kau ingin kan sebenarnya apa? Mimpi indah apa yang kau dambakan? Bergelimang
harta kah? Permadani dan sebuah istana megah serta gaun nan cantik? Yakin kau
akan bahagia dengan harta harta itu?
Cari yang
paling sederhana. ‘aku ingin bahagia bagaimana pun keadaan ku’. Lalu, cukup
nikmati dan syukuri yang Tuhan berikan padamu. Mimpi yang kau bilang itu indah
belum tentu membuat dirimu indah hidup di dunia, belum tentu juga itu menjadi
yang terbaik. Lakukan yang kau inginkan dan biarkan Tuhan berkehendak sesuai
dengan kuasa-Nya. Cari yang membuat mu bahagia, yang membuat mu mencintai
setiap napas, setiap keadaan dan dengan bebas menjadi pribadi yang nyata apa
adanya dari dirimu. Jauhi dan tolak lah dengan lantang yang kau rasa dan pikir
itu bukan taste mu, bukan yang ku mau, sesuatu yang menekanmu, yang memaksamu
untuk berpura pura lagi dan pada akhirnya membenci diri sendiri dan hidup dalam
tekanan serta terasa berat untuk sekedar tersenyum dan tertawa apa adanya.
Setidanya untuk kali ini cobalah untuk berani menentang paksaan dan ekpektasi
orang lain terhadap dirimu. Karena kita punya mimpi yang tak kaya tapi
sederhana.
Cukup ‘aku
ingin bahagia bagaimana pun keadaanku’.
Shally,
5 sept 2018