Rabu, 04 Juli 2018

Pindah


Panas! Ya, kini aku tidak lagi pada kotak putih penuh pephotoan bergantungan. Sudah pindah dan menetap kembali pada kotak yang sekarang ku sebut purple. Sudah jarang lagi hujan turun, dan rasanya sepi. Sekarang malah tuan matahari yang terus menerus memancarkan sinar panas nya itu. tidak ada alasan untuk aku berselimut dan bermimpi di siang hari. itu jelas tidak nyaman. saat bangun tubuh ku akan terguyur keringat, gerah. 

Tiap berkendara, debu berterbangan. Asap knalpot dan pabrik benar benar sudah menjadi bumbu bagi para pekerja di kota ini. sehat sehat lah selalu hai para manusia yang berkeliaran mencari rejeki siang dan malam. Semoga berkah. 

Dari sisi cuaca, jelas bukan kota yang nyaman untuk di tinggali. Panas yang suhunya hampir 30 derajat. Debu dan polusi dimana mana. Kemacetan yang meraja lela dan sebagainya. Jangan mengharapkan hujan turun di kota ini apa lagi di bulan juli ini. jangan asing jika kau temui setiap rumah memiliki ac, walau rumah kecil dan di dalam gang2, toh ac dan kipas angin itu yang utama harus ada. Bukan karena kaya ataupun apalah itu, hanya jika kau tidak mau kepanasan ya itu perlu. 

Ini masih musim kemarau dan panas serta bebawaan lainnya masih tinggal menetap (ya walau pada dasarnya bukan musim panas juga disini memang selalu panas) dan yang paling ku benci adalah nyamuk. Nyamuk dengan segala kebisingan dan keserakahannya. Dengan nikmat nya mengisap dan meninggalkan jejak pada kulit yang sudah ku rawat baik saat tinggal di kotak putih. Nyamuk yang senantiasa berharap jadi lullaby romantis berbisik di telinga nyata nya itu hanya gangguan bagai suara bising proyek pembangunan. Mengesalkan. 

Aku rindu hujan dan kotak putih. Tapi jika aku terus menetap maka aku akan berhenti dan jika aku berpindah maka aku akan terus maju. 

Selamat tinggal kotak putih dan selamat datang kotak purple. 

Mari buat kenangan lagi di tempat yang berbeda!


Shally, 5 July 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Ditemui Saat Sendiri

Selamat malam untuk para insan yang masih menyimpan luka dan sesekali meratapi penyeselan hidup. Mari memeluk lagi sedihnya, mengolesiya den...