Minggu, 10 Desember 2017

Takut

Apa yang kau takutkan?
Tidak perlu takut pada ombak
Hantam saja dan rasakan
Tidak sakit dan tidak berjarak

Apa yang kau takutkan?
Tidak perlu takut pada hujan
menggenang lah bersama
bernyanyi dan dengarkan suara berirama

apa yang kau takutkan?
tidak perlu takut pada suatu ruang
perpindahan dan penetapan
yang sempit tidak selamanya terbuang

apa yang kau takutkan?
tidak perlu takut pada cermin
bertataplah sempatkan
refleksi diri dibalik cermin

lalu, apa yang sebenarnya kau takutkan?
kehilangan arah dan mulai tersesat
bukankah itu hal yang paling mengerikan
saat kau kehilangan cahaya di balik terangnya matahari melesat

lalu, apa yang akan kau lakukan?
mengingat selalu ia terngiang
dari lisan di bibir, hati bahkan
maka cahay itu tak akan pernah hilang

Sabtu, 09 September 2017

Sendiri

Suatu hari burung katakan
Bercicit pada matahari
Lihatlah tuan matahari
Seorang gadis berselimut saat dirimu tampak

Lalu tuan matahari hanya tersenyum pada si burung
Pertama menatapnya hangat
Lalu berpindah pada sang gadis berselimut itu
Lalu ia katakan pada si burung

Ia sedang menutupi
menutupi matanya yang memerah
menutupi tangannya yang kering
menutupi rambutnya yang gersang
menutupi bibirnya yang pucat
menutupi telinganya yang dingin
menutupi hidungnya yang berair
dan ia sedang menutupi hatinya

mengapa begitu
tanya si burung pada tuan matahari

lalu jawabnya si tuan
ia lama sendiri sampai
matanya selalu basah tangisan
tangannya tak ada digenggam mesra
rambutnya tak ada di usap sayang
bibirnya tak ada di cium lembut
telinganya tak ada di hangat pujian
hidungnya tak ada di cubit manja
hatinya tak ada dibuka

SENDIRI

Dalam gelap tanpa berlistrik
Cahaya dari bulan menembus tirai lewati jendela
Dia terdiam bergidik
Menapaki fakta dirinya terlena

Senyap masih dalam gelap
Terdengar suara rintihan gadis dengan hatinya yang meronta
Meratapi nasib nya yang merana
Mencari air untuk diserap

Dia haus tanpa air dilengannya
Menengadahkan wajahnya
Meminta gelas kosongnya
Dalam balutan kain lusuhnya

Lalu ia meronta kembali
Bertanya pada yang ada
Berkaca pada yang lalu
Berkeluh pada yang sudah
Berkutuk pada yang tak pasti
Sampai ia temukan dirinya kembali

Pada masa saat ia berkeluh
Menutup wajahnya
Dan merintih seorang diri
Di sudut ruangan itu

Ia telah sendiri

Dikau

Kepada senja aku menatap
Dikau yang tak dirindukan raganya
Hati meratap meminta pertemuan
Akan hatinya yang lain
Dalam diamnya ditemani senja
Berkicau pada setiap angin
Membisikkan kedinginan pada kehangatan yang fana
Membidikan jutaan gemuruh menderu bulu
Mengeratkan ikatan tangan pada raga yang tak dirindukan
Sensasi tak pernah datang pada setiap langit polusi menyerbu
Dirimu dikau yang tak pernah tau raganya bagaimana

Senin, 22 Mei 2017

Hate

22nd May 2017, Monday 

In the time when I suddenly back to hate my self 

Chapt 1 being fat

Apa salah nya sih jadi cewe rada berisi? Salah ya cewe kalo berisi? Emang cewe yang berisi ga cantik ya? Emang cewe ga boleh gitu punya porsi makannya rada banyak? Kan dari pada nanti kurus tapi malah ga sehat. Yang terpenting kan sehat. Susah ya jadi cewe. Gede dikit di komen, kecil dikit di komen. Bahkan ideal pun di komen. Bebas lah. Tapi yang banyak di permasalahin tuh cewe yang rada berisi alias gemuk. Langsung aja sih ya ga usah pake kata berisi segala. Jadi gemuk itu ga salah kok, ga dosa. Ga da yang ngelarang. Bebas. Tiap orang punya pilihannya masing masing. Punya hidupnya masing masing. Ada yang enak bisa tetep kurus walau makan banyak. Ada juga yang ga enak dikit dikit berat badan bertambah. 

Sebenarnya jadi gemuk itu bukan halangan buat setiap cewe ngelakuin apapun. Yang utama adalah percaya diri dan bisa menyesuaikan diri. Tapi hellowww… gimana mau percaya diri kalo orang disekitarnya aja selalu bahas berat badan aja dikit dikit. Kan bete, ya ga. Paha udah pas gitu dibilang gede. Perut udah rata gitu di bilang gendut. Tangan udah kecil gitu dibilang gede juga. Pipi standar gitu juga dbilang tembem. Terus gimana ma orang yang disekitarnya yang lebih dari dia. Harus nya bersyukur udah di kasih kelengkapan. Wajah rupawan, badan ga jelek jelek amat, bisa pake baju jenis apapun. Lah, ini orang yang gemuk (termasuk gua) ga bebas. Ada aja pas orang sekitar lu bahas berat badan, bisa ga lebih ngehargain yang lebih dari dia. Bisa kan lebih peka lagi. Harus bersyukur lah. Sorry tadi gua bilang gemuk bukan halangan buat kita sebagai cewe ngelakuin apapun ehhh trus gua bilang lagi orang yang gemuk ga bebas. Okeh, gua perjelas aja deh ya. Emang jadi gemuk bukan berarti kita ga bisa ngelakuain apapun, tapi maksud ga bebas disini gua fokusin ke cara berpakaian. Cewe yang punya porsi badan rada gede atau gemuk ga bisa pake baju seenaknya kalo mau terlihat cantik atau pas atau cocok lah. Mereka harus menyesuaikan diri lebih lama di depan kaca. Cocok ga ya? keliatan gemuk ga ya? Pantes ga ya? dll lah pokoknya. Tapi inget ya, tulisan ini murni perasaan gua jadi ga tau tuh yang lainnya gimana. Ini tuh kaya keluh kesah lah. Pure pendapat gua. 

Gua pribadi sih cewe yang emang rada berisi. Sejujur nya, suka iri liat cewe cewe yang lebih kecil dari gua pake baju jaman sekarang yang keren keren cocok cocok aja gitu. Bebas lah pake baju jenis, gaya apapun. Gua juga pengen gaya, biar bisa di bilang keren, cantik, imut, lucu dll lah. Gua juga suka mikir cewe kalo gemuk emang ga cantik ya ampe harus bertahun tahun jomblo (sorry itu gua doang kayanya, jomblo bertahun tahun). Kepercayaan diri gua ilang bro sis. Punya kaki gede, disebutnya ‘kaki lu kaya kaki pesebak bola’.punya tangan gede, disebutnya ‘bagus ih bajunya tapi keliatan gede tangan lu hahaha’. Punya perut gede, disebutnya ‘ perut lu ga gede kok kalo abis bangun tidur trus BAB hahha’. Ngaco. Tapi itu fakta dan gua ga bisa nolak atau menyalahkan cuman perhalus lah omongan nya. 

Trus masalah diet. Bukan berarti gua gam au ya, jelas lah gua mau. Udah pernah nyoba malah. Ya sih serasa kecilan gitu badan, eh taunya pas ditimbang berat ya segitu gitu aja. Ga turun ga naik. Emang ya, musuh cewe itu timbangan berat badan sama kalo ditanya berat berapa. Pas ditanya gitu tuh, pura pura ga denger aja gua. Nyesek da. Berlebihan ga gua?

Emmm… kaya nya udahan dulu deh ya. Udah males inget inget penderitaan gua. Gua ingetin lagi ya, semua tulisan ini asli cuman opini gua aja. Semua yang gua rasain. So buat kalian yang mau berbagi tentang penderitaan atau kebahagiaan atau apapun itu lah yang kalian pengen ceritain (asal jangan horror, plis gua ga suka), butuh temen berbagi cerita boleh kok ke gua aja. Bisa kirim email ke hilyashally.lafifah19@gmail.com atau bisa juga comment di tulisan gua. Oh iya terkhir ikut promote ya ig gua @hilyashally follow ya guys.. sekian dan terima kasih udah ngeluangin waktu buat ngebaca tulisan ini.
See you.

Senin, 10 April 2017

krisis kepercayaan diri



Thursday, 6 April 2017

Masih ingat kan sama tulisan kemaren (gadis yang berperang dengan dirinya)??... atau belum baca? Kalo belum silahkan baca ya.. hihi ^v^ kali ini tokoh nya masih sama mengenai gadis itu. 

Krisis kepercayaan diri

Aku mengenalnya dengan sangat. Saat dirinya masih duduk di bangku smp dan sma, ia cukup percaya diri. Ia sering tampil dalam acara acara sekolah. Ia juga termasuk cukup aktif di setiap kegiatan. Ia tak akan pernah menolak sesuatu yang dirasa ia mampu lakukan. Tapi perlu diketahui, kepercayaan dirinya hanya muncul saat tampil di antara perempuan. ia juga cukup percaya diri tampil dihadapan orang banyak, dimana ada laki laki dan perempuan. tentu dengan syarat, kostum yang ia kenakan tidak mencolok agar ia tidak mudah di kenali.

Namun, sejak masuk bangku kuliah, kepercayaan dirinya mulai memudar. Seseorang yang dulu aku kenal aktif sekarang menjadi pasif. Dia tidak percaya dengan dirinya sendiri, bahkan saat ia berada dilingkungan yang semuanya perempuan. apa lagi jika ada laki-laki, tenggelam saja sudah ia. Dulu ia tidak cukup peduli dengan orang orang disekitarnya. Ia percaya pada dirinya. Ia menikmati dirinya yang sebenarnya.

Kenapa semua itu harus berubah? Mungkin kah karena ia merasa iri dengan orang orang disekitarnya? Ia menganggap dirinya tak memiliki bakat yang bisa ditonjolkan, tidak seprti orang lain. Ketidak percayaan nya itu muncul sejak ia mulai lebih memperhatikan orang orang disekitarnya. Ia malu. Ia minder. Ia tak percaya pada keahliannya. Ia merasa tak cukup baik untuk melawan. Ia hanya seorang pemula. Begitu yang ia pernah katakan padaku. Dan begitu juga yang aku lihat darinya.

Kekhawatiran dan ketakutan. Ia dikalahkan oleh keduanya. Ia takut untuk melawan. ia benci dirinya. Dulu ia sangat aktif bahkan berani untuk bertanya. Tapi sejak itu bahkan sampai sekarang, ia tidak memiliki sifat itu. ia lebih aktif pada dirinya disaat sendiri. ya, gadis yang ku kenal baik ini lebih suka dirinya yang sendiri tapi ia akui ia juga membenci kesendiriannya itu.

Ada kalanya kita ingin memiliki waktu sendiri saat berkumpul, da nada kalanya kita ingin berkumpul saat sendiri. rasa ingin sendirinya itu membawanya terhadap beban pikiran dan batin. Waktunya ia habiskan untuk berpikir. Berfilosofi ria. Berimajinasi ria. Sampai akhirnya ia temukan dirinya dalam keadaan ‘stress’ dengan kenikmatan hidup yang ia dapatkan.

Kepercayaan dirinya. Ia bilang ia ingin mendapatkannya kembali. Ia ingin mengulang waktu. Andai saja ia lebih berani saat itu. andai saja ia mengerahkan semua kemampuanya dengan menghilang kan rasa takut. Begitulah katnya saat ia menangis dihadapan ku tempo hari.

Ia ingin percaya pada dirinya dengan sepenuhnya. Ia ingin menjadi manusia yang mencintai dirinya apa adanya. Ia sudah lelah menangisi kebenciannya. Menangisi penyesalannya. Menangisi segala sesuatunya. Ia ingin menunjukan pada dunianya, pada semua yang ia lihat, pada semua yng ada dihadapanya, ‘inilah aku dengan segala yang kupunya, inilah aku apa adanya’ begitu ia menulis pada salah satu status nya di akun sosialnya.

To be continued..

~ so how? Apakah kalian menikmati tulisan ku?~
Ku harap iya..
Sekali lagi aku sebagai penulis sangat berterima kasih sudah meluangkan waktu yang berharga kalian membaca tulisan ini..
Setiap tulisan tentu memiliki tujuannya, untuk tulisan ini aku cuman berharap support dari kalian para pembaca.. ga lebih kok.. respon kalian sangat penting bukan cuman buat penulis saja, kalian juga bisa menambah kebaikan dengan mensupport gadis yang ku ceritakan itu..ia benar benar butuh dukungan berupa semangat…
Jadi silahkan jika berkenan tinggalkan komentar yang positif dan bersifat membangun..
Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa dengan tulisan lainnya..

Salam dari Author, 

Shally

Selasa, 04 April 2017

gadis yang berperang dengan dirinya



4th april 2017 

Ada seorang gadis yang memposisikan dirinya berperang melawan dirinya sendiri. Gadis yang mulai beranjak 20 tahun ini hidup dengan nyaman. semua yang ia inginkan selalu diusahakan ada. Ia tak pernah mencari masalah. Ia tipe anak yang penurut. Mungkin karena ia adalah anak pertama dan didikan orang tuanya, membuat dirinya tidak memiliki kebenarian untuk menentang aturan baik tertulis ataupun lisan. dirinya merasa bahwa hidupnya baik baik saja. Ia hidup dalam kedamaian, bahkan seingatnya ia tak pernah mencoba mencari musuh walaupun pasti ada musuh dengan topeng nya. sampai suatu saat ia mulai merasakan kerasnya dunia luar, ia kehilangan kedamaian itu. orang lain mungkin mendapatkan permasalahan dari luar tapi tidak dengan dirinya. Ia berperang melawan pikiran dan hatinya. Ia harus menengahi keduanya. Ia berperang dengan dirinya sendiri. 

Semuanya berawal ketika ia harus bersosialisasi dengan anak adam. Ya, manusia yang disebut dengan lelaki. gadis ini memang lama hidup di sebuah lembaga pendidikan islam berbasis asrama, dimana setiap siswinya tidak diperbolehkan berhubungan dengan siswa kecuali ada hubungan darah. Sudah dikatakan sebelumnya bahwa ia termasuk tipe penurut. Karena aturan itu, saat waktu nya ia harus bersosialisasi dengan lelaki, ia menemukan sedikit ketidaknyamanan yang berubah menjadi sedikit ketakutan harus dekat dengan lelaki. gadis itu bingung dengan yang terjadi pada dirinya. Ia bahkan sering kali menyembunyikan dirinya di tengah tengah keramaian. Ia tidak akan memulai pembicaraan kecuali dengan sesame perempuan, untuk laki-laki, ia lebih memilih lelaki tersebut yang memulai. Jika berhubungan dengan lelaki ia tidak tau harus bersikap seperti apa. sejak saat itu, ia membenci dirinya. Ia benci dirinya yang sulit beradaptasi. Ia benci dirinya yang sulit bersosialisasi. Ia benci dirinya yang tidak bisa menjadi dirinya yang asli, dirinya yang sesungguhnya, dirinya yang apa adanya didepan semua orang baik laki laki ataupun perempuan. 

Ketidaknyamanan itu dan ketakutan itu juga kebencian itu ia coba hilangkan. Ia coba dengan meyibukan diri. Fokus pada tugas tugas kuliah nya dan kegiatan lain. Berharap semua keresahan, kerisauan itu terlupakan dan berlalu apa adanya. Tapi ada kalanya ia menangis, menyesali semuanya, menyalahkan yang sudah terjadi, menyalahkan masa lalu yang berarti menyalahkan dirnya sendri. Memaksa mencari kesalahan orang lain terhadap dirinya yang seperti itu, memaksa untuk menyalahkan semuanya terhadap orang lain. Dia tahu itu salah, tapi ia tidak dalam keadaan yang benar benar beruntung. Ia terpojok oleh ulahnya sendiri dimasa lalu. 

Bahkan walau hanya sedetik gadis itu biarkan dirinya terdiam dan merenung, itu akan menjadi masalah besar. Ia akan teringat kembali kebenciannya terhadap dirinya sendiri. ia akan menangis kembali. Tertunduk dalam. Menyembunyikan kepalanya dalam kepalan tanganya. Membiarkan kain kain disekililingnya basah oleh tangis dan cairan dari hidungnya. 

Gadis itu ya gadis itu adalah seseorang yang ku kenal sangat baik. Gadis yang selalu berusaha tersenyum dan melupakan semuanya dengan apapun. Ia bahkan harus merelakan dirinya kesepian ditengah keramaian, dan menangis di setiap tidurnya. Ia yang pada dasarnya hanyalah gadis rapuh, tapi orang melihat nya cukup kuat. Kerapuhan nya tak bisa diselesaikan oleh siapapun kecuali dia. Seberapa panjang ia bercerita pada teman nya, ku pikir ia hanya membuang buang waktu saja toh temannya tak bisa berbuat banyak. 

Gadis itu pernah berkata padaku tentang kekhawatirannya. Saat pertama kali ia menginjak umur 20 tahun. Baginya, umur 20 tahun adalah kedewasaan. Dimana seseorang dituntut untuk mandiri. Tidak bisa lagi bergantung banyak terhdap teman, karena teman memiliki kepentingan, kesibukan, dan masalah nya sendiri. ia takut, ia ingin kembali ke masa kanak kanak saat ia tak harus memikirkan apapun. Menjadi dewasa itu tidak bisa dipaksakan. Ya, begitulah. 

Masih banyak yang ingin diceritakan. Tapi untuk kali ini, cukup dengan perkenalan dulu. Ini mungkin hanyalah spoiler untuk catatan catatan selanjutnya. Gadis yang berperang dengan dirinya sendiri. 

Silahkan tinggalkan opini kalian mengenai gadis yang diceritakan dalam tulisan ini! 

Tulislah opini yang bersifat membangun. Opini kalian dapat membantu gadis itu untuk bangkit. 

Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu membaca…
Fighting! Good luck! And see you ^v^

Love from author
Shally

Yang Ditemui Saat Sendiri

Selamat malam untuk para insan yang masih menyimpan luka dan sesekali meratapi penyeselan hidup. Mari memeluk lagi sedihnya, mengolesiya den...